Usai Pecah Rekor Baru, Kemana Arah IHSG Pekan Ini?
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami koreksi terbatas pada perdagangan saham pekan ini usai menembus level tertinggi.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, kinerja indeks saham akan tertekan mengingat pada penutupan pekan lalu ditutup di level tertinggi tahun ini.
WOW INFO TERBARU FOREX NEWS
"Kalau saya lihat harusnya peluang koreksi dulu karena naik tinggi hari Jumat," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Laporan makro ekonomi masih mendominasi laju IHSG pekan ini. Dia menuturkan, laporan tersebut terhitung bagus. BPS melaporn terjadi deflasi 0,24 persen pada Januari 2015 dan surplus neraca perdagangan US$ 0,19 miliar. Namun, indeks saham tertekan dari faktor geopolitik Yunani.
"Faktornya lebih banyak event laporan keuangan dalam negeri, mempengaruhi saham per saham. Kalau luar negeri, Yunani harusnya risiko kecil. Ada gejolak tapi nggak besar," ujar Hans.
Sementara, pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,02 persen tak menjadi halangan pada gerak IHSG. "Pertumbuhan ekonomi melambat sudah di ekspektasi orang. Orang memperkirakan melambat, faktornya BI rate tinggi, efek kenaikan BBM, walaupun turun dua kali untuk bisnis sangat lambat," ujar Hans.
Pekan ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.300-5.250. Sedangkan resistance pada level 5.350-5.380.
Hal senada dikatakan Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada. Ia menuturkan, laju IHSG berpeluang tertekan usai menembus rekor tertinggi. Pelaku pasar akan cenderung mulai merealisasikan aksi ambil untung.
"IHSG akan bergerak di rentang support 5.250-5.300 dan resistance 5.352-5.364 pada perdagangan saham pekan ini," ujar Reza.
Rilis data ekonomi pada pekan ini antara lain dari China akan mengeluarkan neraca perdagangan, ekspor, impor, PPI, tingkat inflasi, dan pinjaman Yuan. Lalu dari Jepang mengeluarkan rilis data ekonomi neraca transaksi berjalan, tertiary industry index, dan machinery orders.
Sedangkan Amerika Serikat (AS) merilis data ekonomi Redbook, IBD/TIPP economic optism, wholesale investories, dan MBA mortgage applications, penjualan ritel dan klaim pengangguran.
Untuk akumulasi saham, Hans menawarkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Timah Tbk (TINS), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Pada Jumat 6 Februari 2015, IHSG kembali cetak rekor. IHSG ditutup naik 62,62 poin atau sebanyak 1,18 persen di level 5.342,51. (Amd/Ahm)
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami koreksi terbatas pada perdagangan saham pekan ini usai menembus level tertinggi.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, kinerja indeks saham akan tertekan mengingat pada penutupan pekan lalu ditutup di level tertinggi tahun ini.
WOW INFO TERBARU FOREX NEWS
"Kalau saya lihat harusnya peluang koreksi dulu karena naik tinggi hari Jumat," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (9/2/2015).
Laporan makro ekonomi masih mendominasi laju IHSG pekan ini. Dia menuturkan, laporan tersebut terhitung bagus. BPS melaporn terjadi deflasi 0,24 persen pada Januari 2015 dan surplus neraca perdagangan US$ 0,19 miliar. Namun, indeks saham tertekan dari faktor geopolitik Yunani.
"Faktornya lebih banyak event laporan keuangan dalam negeri, mempengaruhi saham per saham. Kalau luar negeri, Yunani harusnya risiko kecil. Ada gejolak tapi nggak besar," ujar Hans.
Sementara, pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,02 persen tak menjadi halangan pada gerak IHSG. "Pertumbuhan ekonomi melambat sudah di ekspektasi orang. Orang memperkirakan melambat, faktornya BI rate tinggi, efek kenaikan BBM, walaupun turun dua kali untuk bisnis sangat lambat," ujar Hans.
Pekan ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.300-5.250. Sedangkan resistance pada level 5.350-5.380.
Hal senada dikatakan Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada. Ia menuturkan, laju IHSG berpeluang tertekan usai menembus rekor tertinggi. Pelaku pasar akan cenderung mulai merealisasikan aksi ambil untung.
"IHSG akan bergerak di rentang support 5.250-5.300 dan resistance 5.352-5.364 pada perdagangan saham pekan ini," ujar Reza.
Rilis data ekonomi pada pekan ini antara lain dari China akan mengeluarkan neraca perdagangan, ekspor, impor, PPI, tingkat inflasi, dan pinjaman Yuan. Lalu dari Jepang mengeluarkan rilis data ekonomi neraca transaksi berjalan, tertiary industry index, dan machinery orders.
Sedangkan Amerika Serikat (AS) merilis data ekonomi Redbook, IBD/TIPP economic optism, wholesale investories, dan MBA mortgage applications, penjualan ritel dan klaim pengangguran.
Untuk akumulasi saham, Hans menawarkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Timah Tbk (TINS), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Pada Jumat 6 Februari 2015, IHSG kembali cetak rekor. IHSG ditutup naik 62,62 poin atau sebanyak 1,18 persen di level 5.342,51. (Amd/Ahm)
0 Response to "wow gila Usai Pecah Rekor Baru, Kemana Arah IHSG Pekan Ini? forex news"
Post a Comment